PENGERTIAN
Heat Exchanger jika di artikan dalam bahasa Indonesia yatu
alat penukar panas. Namun jika diartikan dalam bahasa ilmiah heat exchanger
adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mentrasfer energi panas (entalpi)
antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat dengan fluida, atau antara
partikel pada dengan fluida, pada suhu yang berbeda dengan terjadi kontak
termal. Atau dengan kata lain heat exchanger ini dapat berfungsi sebagai alat
pembuang panas, alat sterilisasi, pasteurisasi, pemisahan campuran, distilasi
(pemurnian/ekstraksi), pembentukkan konsentrat, kristalisasi, atau dapat juga mengontrol
proses fluida.
Salah satu bagian terpenting dari heat exchanger adalah
permukaan kontak panas. Semakin luas bidang kontak yang dimiliki heat exchanger
tersebut, maka semakin tinggi nilai efisiensi perpindahan panas tersebut. Ada satu
komponen tambahan lain yang dapat meningkatkan luas total bidang kontak
perpindahan panas ini yaitu komponen sirip (baffle).
MEKANISME PERPINDAHAN PANAS
Terdapat tiga cara dalam hal perpindahan panas dari sumber ke penerima, yaitu :
1) Perpindahan Panas Secara Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan
antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan
molekul-molekul tersebut secara fisik. Molekul-molekul benda yang panas
bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-molekul benda yang berada dalam keadaan
dingin. Getaran-getaran yang cepat ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di
sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat maka akan
memberikan panas. Jumlah aliran panas ini dapat ditentukan dengan persamaan :
dQ=k.A(dt/dx)
2) Perpindahan Panas Secara
Konveksi
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain
disertai dengan gerakan partikel atau zat tersebut secara fisik. Dalam hal
ini, perpindahan panas terjadi akibat adanya gerakan fluida. Fluida dingin yang
dekat dengan permukaan panas akan menerima panas dimana panas tersebut
mempengaruhi fluida melalui suatu pencampuran.
Seperti halnya pada perpindahan panas secara konduksi, persamaan
perpindahan panas secara konveksi jugu berbentuk sebagai berikut :
dQ = h.A.dt
3)
Perpindahan Panas Secara
Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa
melalui molekul). Suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat
lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin) dengan pancaran gelombang
elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini akan berubah menjadi panas
jika terserap oleh benda yang lain.
Berdasarkan hukum kedua dari Thermodinamika
Boltzman, ditetapkan bahwa laju sumber itu akan memancarkan panas adalah :
dQ = e . dA . T 4
MACAM-MACAM HEAT EXCHANGER Berdasarkan Proses Transfer Panas
1)
Heat Exchanger Tipe Kontak Tak Langsung
Tipe ini melibatkan fluida yang saling bertukar panas dengan
adanya lapisan dinding yang memisahkan fluida-fluida tersebut. Sehingga pada
heat exchanger ini tidak terjadi kontak langsung antar fluida. Heat exchanger
ini dibagi menjadi beberapa jenis:
a) Heat Exchanger Tipe Direct-Transfer
a) Heat Exchanger Tipe Direct-Transfer
Pada HE tipe ini, fluida mengalir terus
menerus melewati diding pemisah tanpa berhenti sama sekali. Tipe HE ini sering
disebut juga Heat Exchanger Recuperator.
b) Storage Type Exchanger
b) Storage Type Exchanger
Pada tipe HE ini memindahkan panas dari
fluida panas ke fluida dingin secara bertahap (intermittent) melalui dinding
pemisah. Jadi aliran fluida ini tidak terus menerus mengalir, ada penyimpanan
sesaat sehingga ada proses penyimpanan sesaat energi panas pada dinding pemisah
tersebut. Tipe ini disebut juga Regenerative Heat Exchanger
c) Fluidized-Bed Heat Exchanger
Tipe HE ini menggunakan sebuah komponen solid yang berfungsi sebagai penyimpan panas yang berasal dari fluida panas yang melewatinya. Fluida panas yang melewati bagian ini akan terhalang alirannya sehingga kecepatan aliran fluida panas ini akan menurun, dan panas yang terkandung di dalamnya dapat lebih efisien diserap oleh padatan tersebut. Selanjutnya fluida dingin mengalir melalui saluran pipa-pipa yang dialirkan melewati padatan penyimpanan panas tersebut dan secara bertahap panas yang terkandung didalamnya ditransfer ke fluida dingin.
c) Fluidized-Bed Heat Exchanger
Tipe HE ini menggunakan sebuah komponen solid yang berfungsi sebagai penyimpan panas yang berasal dari fluida panas yang melewatinya. Fluida panas yang melewati bagian ini akan terhalang alirannya sehingga kecepatan aliran fluida panas ini akan menurun, dan panas yang terkandung di dalamnya dapat lebih efisien diserap oleh padatan tersebut. Selanjutnya fluida dingin mengalir melalui saluran pipa-pipa yang dialirkan melewati padatan penyimpanan panas tersebut dan secara bertahap panas yang terkandung didalamnya ditransfer ke fluida dingin.
Fluidized-Bed
Heat Exchanger
2)
Heat Exchanger Tipe Kontak Langsung
Tipe kontak langsung ini terjadi perpindahan panas antara
satu atau lebih fluida dengan diikuti pencampuran sejumlah massa dari
fluida-fluida tersebut. Perpindahan panas ini biasanya diikuti dengan
terjadinya perubahan fase dari salah satu atau lebih fluida kerja tersebut.
Terjadinya perubahan fase ini menandakan adanya perpindahan energi panas yang cukup besar. Perubahan fase tersebut juga meningkatkan
kecepatan perpindahan panas yang terjadi.
Macam-macam dari heat exchanger tipe ini antara lain.
a) Immiscible Fluid Exchanger
a) Immiscible Fluid Exchanger
Tipe ini melibatkan dua fluida dari jenis
berbeda untuk dicampurkan sehingga terjadi perpindahan panas yang diinginkan. Proses
yang terjadi kadang tidak akan mempengaruhi fase dari fluida, namun bisa juga
diikuti dengan proses kondensasi mauoun evaporasi. Salah satu penggunaan HE ini
adalah sebuah alat pembangkit listrik tenaga surya.
Penggunaan
Immiscible Fluid Exchangers Pada Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya
b) Gas Liquid Exchanger
Pada tipe ini terdapat dua fluida kerja
dengan fase yang berbeda yaitucair dan gas. Umumnya fluida kerja tersebut
adalah air dan udara. Salah satu aplikasi umum dari HE ini adalah pada cooling
tower tipe basah. Cooling tower biasa digunakan pada pembangkit listrik tenaga
uap yang terletak jauh dari sumber air. Udara bekerja sebagai media pendingin, sedankan air bekerja sebagai media
yang didinginkan. Air disemprotkan ke dalam cooling tower sehingga terjadi
pencampuran antara keduanya diikuti dengan perpindahan panas. Sebagian air akan
terkondensasi sehingga terkumpul di sisi bawah cooing tower, sedangkan sebagian
yang lain akan menjadi uap dan ikut terbawa udara ke atmosfer.
Wet Cooling
Tower Termasuk ke Dalam Heat Exchanger Tipe Direct-Contact
c)
Liquid-Vapour Exchanger
Perpindahan panas yang terjadi antara dua
fluida berbeda fase yaitu uap air dengan air, yang juga diikuti pencampuran
sejumlah massa antara keduanya, termasuk sejumlah massa antara keduanya,
termasuk ke dalam Heat Exchanger tipe kontak langsung. HE tipe ini berfungsi
untuk menurunkan temperatur uap air dengan jalan menyemprotkan sejumlah air ke
dalam aliran uap air tersebut (disebut desuperheater spray pada posisi boiler).
Sellain itu juga berfungsi menignkatkan temperatur air dengan mencampurkan uap
air ke sebuah aliran air yang terjadi pada bagian daerator Siklus Pembangkit
Listrik Tenaga Uap.
Komentar :
Posting Komentar